PURWOKERTO - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) membuka cakrawala baru bagi mahasiswanya dengan menggelar seminar bertajuk "Edukasi Informasi Kerja pada Skema Penempatan Non-Pemerintah Berbadan Hukum" pada Rabu, 5 November 2025. Acara kolaboratif ini diselenggarakan bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), sebuah langkah strategis untuk membekali generasi muda dengan pemahaman mendalam mengenai peluang karir profesional di kancah internasional melalui jalur yang legal dan terjamin.
Bertempat di Aula Syamsuhadi Irsyad Kampus 1 UMP, seminar ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor III UMP bidang Kemahasiswaan, Al Islam, dan Kemuhammadiyahan, Drs. Ikhsan Mujahid, M.Si. Beliau mengenang pengalaman serupa yang pernah diadakan pada periode 2014-2015, di mana antusiasme peserta sangat tinggi, meskipun kisah sukses keberangkatan hanya menyentuh satu individu. Dengan harapan yang membuncah, beliau mengungkapkan optimisme agar pada gelaran kali ini, jumlah peserta yang hadir dan menunjukkan minat untuk meniti karir di luar negeri dapat berlipat ganda.
"Pada kesempatan itu (2014-2015) banyak sekali peserta yang hadir. Namun yang berangkat cuma satu orang. Mudah-mudahan di tahun ini yang hadir dan berminat lebih banyak lagi, " ujar Ikhsan Mujahid dalam keterangan tertulis yang diterima RRI pada Jumat, 7 November 2025.
Lebih lanjut, Ikhsan Mujahid menekankan betapa menggiurkannya potensi penghasilan dari pekerjaan di luar negeri, yang secara signifikan melampaui apa yang dapat diperoleh di tanah air. Sebagai ilustrasi nyata, beliau menyoroti kesuksesan beberapa alumni UMP, khususnya para perawat, yang kini mengukir prestasi di Arab Saudi dan Qatar. Mereka berhasil meraih penghasilan bulanan yang menakjubkan, bahkan menembus angka di atas Rp60 juta, sebuah pencapaian yang sulit ditandingi oleh pekerjaan domestik.
"Jadi, bekerja di luar negeri kalau bertanya tentang penghasilan, itu memang menarik. Satu bulan bisa dapat di atas 60 juta rupiah, sangat jauh jika dibandingkan bekerja didalam negeri, " ujarnya.
Narasumber utama, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program BP3MI Jawa Tengah, memberikan paparan komprehensif mengenai berbagai aspek krusial yang perlu dipersiapkan oleh para pencari kerja. Materi yang disampaikan mencakup penekanan pada penguasaan bahasa, pembentukan sikap profesional (attitude), keharusan mengikuti pelatihan yang relevan, pengembangan kompetensi teknis, hingga pemahaman mendalam mengenai kerangka regulasi yang berlaku dalam sektor swasta di luar negeri.
"Kami dari BP3MI menekankan bahwa peluang kerja di luar negeri ini harus diambil melalui jalur prosedural yang resmi dan berbadan hukum untuk menjamin perlindungan bagi pekerja kita, ” tuturnya.
Program edukasi ini menegaskan kembali komitmen kuat UMP untuk secara proaktif memfasilitasi mahasiswanya, memastikan mereka memperoleh bekal yang memadai dan terarah sebelum melangkah memasuki gerbang dunia kerja global. (muh.ac.id)

Updates.